Ikhlasnya Ali ra

Ikhlasnya Ali ra

Oleh Bahron Anshori

Sepulang dari menguburkan jenazah Ali ra, Hasan dan Husein mendengar suara rintih dan sedih. Ternyata seorang kakek tua yang buta tersungkur di tanah karena sudah tidak lagi memiliki kekuatan untuk berjalan. Ia terus menangis.

Hasan dan Husein pun menghampirinya dan berkata, ''Wahai kakek, menapa Anda begitu sedih?''

Sang kakek berkata, ''Wahai tuan! Engkau lihat bahwa aku ini buta dan sudah tua renta, aku juga tidak punya siapa-siapa untuk aku mintai pertolongan.''

Hasan berkata, ''Sampai saat ini apa yang terjadi dan bagaimana engkau bisa bertahan?''

Sang kakek berkata, ''Wahai tuan! Dulu di kota ini ada seorang laki-laki agung yang selalu mendatangiku dan memberiku makanan, akan tetapi tiga hari ini ia tidak pernah datang lagi menemuiku.''

Hasan berkata, ''Sampai saat ini apakah engkau tidak menanyakan siapa dia?'' Sang kakek berkata, ''Aku berkali-kali menanyakan nama kepadanya, akan tetapi ia selalu berkata, ''Aku adalah hamba Allah.''

Ketika mendengar ucapan kakek tua itu, Hasan dan Husein tak kuasa menahan tangis. Hasan berkata, ''Wahai kakek! Apakah Anda tahu siapa dia?''
''Tidak!'' Kata sang kekek.

Hasan berkata, ''Ia adalah ayah kami. Kami Hasan dan ini adikku Husein, cucu Nabi SAW. Dan lelaki agung tersebut adalah Ali ra pemimpin kaum Muslimin.''

Sang kakek pun berseru dengan keras. ''Subhanallah! Lantas ke manakah ia, kenapa sekarang ia tidak pernah datang lagi?''

''Wahai kakek! Seseorang telah menikam ayahku hingga beliau wafat. Hari ini kami menguburkannya.''

Kakek tua itu tidak lagi kuat menahan dirinya, ia menangis dan merangkul Hasan dan Husein dan berkata, ''Demi kakek kalian, bawalah aku ke kuburnya.''

Hasan dan Husein serta rombongan pun kembali ke kubur Amirul Mukminin dengan membawa sang kakek tua. Sesampai di sana, kakek tua itu langsung bersungkur dan meletakkan mukanya di tanah.

Ia pun bergumam, ''Wahai Tuhan! Aku bersumpah demi maqam dan kesucian Amirul Mukminin ra, matikanlah aku di tempat ini. Setelah sepeninggalnya aku tidak mau hidup walau sesaat.''

Kakek tua itu terus menangis dan berdoa kepada Allah agar nyawanya dicabut. Hasan dan Husein mendengar suara tersebut yang semakin lama semakin pelan sampai akhirnya tubuhnya jatuh ke tanah.

Sang kakek mengucapkan Labbaik sebagai kata terakhirnya. Ia pun menyusul Ali menuju yang Mahahaq. Hasan dan Husein memandikan, mengafani, dan menguburkan jasadnya di samping kubur Ali ra. Semoga Allah SWT memudahkan kita untuk menjadi orang ikhlas dalam setiap amal ibadah.





0 comments

Contact

cp: Lilik Faizah
Phone: (+62)81245824196
mail: faizahpro@gmail.com
Alamat :
Jalan Simping 46, Blurukidul
Sidoarjo, Jawa-Timur, Indonesia 61233
SYIAR Travel :
Layanan Amanah untuk HAJI dan Umrah
Jl. Simping 46, Sidoarjo
Melayani dengan sepenuh hati untuk mengantar anda Mendapatkan manfaat maksimal dari Tanah Suci